Betapa syukur yang melangit disampaikan kepa-da Allah Swt. atas berkat, rahmat, karunia, serta izin-Nya, saya masih diberi kesehatan, kesempatan, dan waktu-waktu menikmati setiap jengkal perasaan ser-ta pelayaran pencarian ilmu saya di muka bumi ini. Allah Swt. telah memberikan kelancaran dalam menulis naskah saya walau dengan tantangan dan rintangan, tetapi kehebatan dan kemahaan-Nya telah menjelma di setiap perjalanan saya, tiada lain ke se-mua itu atas kendali dan kehendak-Nya. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah limpah kepada pe-mimpin umat islam, pembawa risalah, yang menjadi uswah hasanah, dan menjadi makhluk paling indah ya-itu Nabi Muhammad saw.
Naskah puisi ini ditulis sejak tahun 2022, bera-wal dari patah hati kemudian menemukan kembali bunga-bunga cinta yang menjalar dengan begitu luas. “Ziarah Rupa-Rupa Luka dan Cinta” adalah proses perjalanan saya mengenang kembali bait-bait episo-de kehidupan yang pernah berlalu. Kenangan yang membuat saya bertumbuh, kesakitan dan senang yang mewarnai langkah saya di bumi ini akan menjadi pelajaran berharga selamanya. Moga-moga hati ki-ta seluas langit yang rela atas apa pun pemberian matahari, tentang petir, cahaya, hujan, nyala bintang, dan bulannya. Semoga pun syukur senantiasa kita se-but berulang-ulang tanpa lelah, walau terkadang pemberian-Nya menjelma ke dalam bentuk yang pa-ling tidak kita sukai.
Kemudian untuk hari-hari yang besar selanjutnya, tetaplah lapangkan hati dan temukan banyak arti. Kita akan menemukan beberapa persimpangan ja-lan, tapi jangan takut, ya! Karena kita akan sama-sama pulang. Pintu-pintu itu akan senantiasa terbuka lebar, untukmu, untuk kita, untuk semuanya. Akhirnya, di setiap kita melangkah, semoga hari-hari kita berbaik hati, menyelamatkan yang pilu dan merawat yang gembira. Selamat menikmati rasa lega yang kita tahu itu mahal sekali harganya. Selamat menikmati “Ziarah Rupa-Rupa Luka dan Cinta” semoga lezat selalu.
