Meera menatap sebuah bingkai foto di depannya. Di sana terlihat foto seorang anak perempuan usia 6 tahun yang sedang tertawa lebar, Mama yang sedang menggendong anak kecil, dan Ayah yang tersenyum berdiri di belakangnya. Foto kenangan setahun yang lalu.
“Saat kangen, aku hanya bisa menatap foto ini untuk mengenangmu,” tanpa terasa air mata Meera menetes. Meera terisak karena teringat Malaika.
Setelah itu, Meera menaruh sepucuk surat tersebut di balik bingkai fotonya sambil memanjatkan doa terbaiknya untuk Malaika.
Siapa Meera? Dan siapa Malaika?
Mengapa Meera mengirim surat untuk Malaika?
Wah, bikin penasaran saja!
Fayanna dan kawan-kawan kembali hadir menyapa sobat PECI semua nih. Nggak mau ketinggalan buat menyimak 11 kumpulan cerpen keren ini dong! Yuk, deh buruan baca!