Ibu mengetuk pintu kamar Nayya dan mengajaknya shalat Ashar. Tapi Nayya enggan beranjak, karena ia sedang asyik mengetik cerpen di laptop.
“Nayaaa, cepat shalat!” suruh Ibu yang sepertinya telah selesai melaksanakan shalat.
“Aduuuh, iya, iya ... bentar!” timpal Nayya.
Sampai waktu Ashar hampir habis, barulah Nayya mendirikan shalat. Kejadian seperti ini tidak hanya sekali itu saja terjadi. Nayya sering sekali shalat mepet waktu, sampai membuat Ayah dan Ibu gregetan dengan kebiasaan Nayya ini.
Akhirnya Ayah dan Ibu menyusun sebuah rencana untuk menangani kebiasaan buruk Nayya. Rencana apakah itu? Baca cerita lengkapnya di Nasihat untuk Si Penunda Shalat. Buku ini adalah kumpulan cerpen yang terdiri dari 10 karya pilihan persembahan penulis-penulis cilik Indonesia. Selamat membaca!