Pasutri yang masih berjuang, harus rela menabung selama bertahun-tahun untuk memiliki hunian. Banyak dari mereka yang memilih rumah kontrakan sebagai starting point dalam membangun rumah tangga. Akan tetapi, menjadi ‘kontraktor’ tak selalu mudah. Ternyata mereka memiliki banyak cerita yang beragam.
Buku ini berisikan kisah pahit manisnya kehidupan saat ngontrak. Bagaimana mereka berdamai dengan keadaan, bertahan dalam kesederhanaan selama hitungan tahun, dan bersabar saat dipandang sebelah mata. Ada keharuan, kesedihan, juga kelucuan saat meniti panjangnya hari-hari pernikahan di rumah kontrakan. Ada sebuah ujian dan titik balik yang mendewasakan. Mereka menyadari bahwa segalanya berproses termasuk saat mengupayakan sebuah rumah di dunia.