Aku dapat melihat dari ventilasi bahwa kamar Ayah-Bunda itu lampunya sedang menyala. Itu berarti, Ayah atau Bunda sedang terjaga.
Mungkin Bunda baru saja Shalat Tahajud, pikirku.
Kebetulan, aku mendapati pintu terbuka sedikit. Aku mengintipnya. Ternyata, Bunda tidak sedang Shalat Tahajud. Bunda sedang duduk di ujung kasur sambil memegang kotak berwarna cokelat. Samar-samar, aku mendengar Bunda menangis. Bunda memegang kotak itu masih dengan memakai mukena-nya.
Tapi kenapa Bunda ya? Kenapa Bunda menangis sambil memegang kotak berwarna cokelat?
Shakira penasaran. Ada apa dengan Bunda? Apa isi kotak itu?
Teman, yuk temani Shakira mencari tahu. Selain Bunda di Sepertiga Malam, ada juga enam cerpen lain yang tidak kalah menarik. Mari baca kisahnya!