“Salma, kenapa ayatnya tidak diteruskan?” tanya Umi Farah.
Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Salma. Kali ini dia malah melamun. Hidungnya terlihat memerah. Begitu juga matanya.
“Umi, Salma tidak bisa hafalan. Salma lupa semuanya.” keluh Salma sambil memeluk Umi Farah.
Umi Farah membalas pelukan Salma. Beliau mencoba mengembalikan semangat putrinya. Dia tidak mau jika Salma menyerah begitu saja.
“Salma, Allah tidak suka dengan orang yang berputus asa. Katanya kamu ingin ditunjuk mengikuti lomba tahfidz Qur’an bulan depan? Kamu pasti bisa, kok,” kata Umi Farah sambil membelai rambut Salma.
“Tapi hafalan Juz Amma-nya Kak Putri dan Kak Iva lebih banyak dari hafalanku, Umi,” jelas Salma.
Teman, kutipan di atas adalah cuplikan dialog antara Salma dengan ummi-nya. Salma mau ikut lomba tahfidz. Tapi, dia sedih karena hafalannya tidak bertambah. Hmm, apakah Salma akan menyerah? Atau, dia tetap semangat untuk menghafalkan surat-surat Al-Qur’an? Temukan jawabannya dalam buku ini! Eits, di sini nggak cuma cerita tentang Salma, tapi masih ada sembilan cerita menarik lainnya. Selamat membaca, ya, teman!