Hari itu Najwa senang sekali. Soalnya, keinginannya yang sudah sejak lama ingin memiliki tas baru, sebentar lagi akan terwujud. Najwa dan kakaknya, Kak Firda, sedang naik becak menuju toko tas.
Namun, tiba-tiba di tengah perjalanan, mereka melihat kecelakaan tabrak lari. Korbannya adalah anak laki-laki yang berprofesi sebagai pemulung. Karena sangat iba dengan kondisi si anak malang itu, Kak Firda pun membawanya ke rumah sakit.
Daaannn alangkah sedihnya hati Najwa. Sebab, uang yang sedianya akan dia pakai buat beli tas itu dipakai oleh Kak Firda buat membayar biaya rumah sakit dan juga menebus obat. Hati Najwa kesal bukan main. Dia marah, karena gagal punya tas baru. Padahal, tasnya di rumah sudah rusak parah.
Namun, Kak Firda dengan sabar menenangkan hati Najwa. Bahwa tak ada yang sia-sia dengan yang namanya sedekah, apalagi sedekahnya pada saat kesulitan ekonomi. Allah pasti akan menggantinya dengan rezeki yang berlipat-lipat dan tidak terduga.
Najwa tetap saja sedih. Namun, dia juga bertanya-tanya, apakah benar bahwa suatu saat nanti kata-kata Kak Firda itu akan terbukti?
Selain cerita tentang Najwa dan Kak Firda itu, di dalam buku ini ada banyak cerita lain yang seru. Cerita-ceritanya asyik, lho. Dijamin bikin kalian betah membaca buku ini sampai tuntas. Selamat membaca, ya!