Syakila sangat membenci pelajaran matematika dan IPA. Setiap kali belajar di rumah, dia selalu menggerutu tentang sederet angka, segudang rumus yang harus dihafal, organ tubuh, serta proses fotosintesis. Tak heran jika nilai rendah tertulis di buku tulis, latihan ulangan, maupun ulangan Syakila.
Besok ada ulangan matematika dan IPA. Esok harinya, Syakila berpura-pura sakit. Bundanya menyuruhnya untuk beristirahat. Aliya, temannya datang untuk menengoknya dan berkata jika tadi tidak jadi ulangan karena pulang pagi. Syakila merasa sangat menyesal. Dia sudah berbohong kepada kedua orangtuanya. Dia pun segera mencari ayah dan bundanya untuk meminta maaf. Syakila berjanji tidak akan berbohong lagi.
Nah, apakah teman-teman masih ada yang suka berbohong? Semoga tidak ya teman, karena berbohong itu perbuatan yang tidak baik.
