Soli van Hartland tak pernah tahu siapa ayah kandungnya dan mengapa ibunya sampai hati membuangnya begitu saja sesaat setelah ia dilahirkan. Masa kecilnya dipenuhi dengan pergulatan seru melawan kemiskinan, penghinaan, dan identitas yang tak jelas.
Ternyata tak cukup sampai di situ saja, pergulatannya masih ditambah lagi dengan kezaliman di luar batas kemanusiaan. Pada usia 13 tahun, Soli telah mendapat pelecehan dan kesadisan seorang lelaki jahim. Pada usia 15 tahun, ia kembali mengalami hal serupa yang lebih keji oleh seorang bos preman. Ia disekap berhari-hari di gerbong kereta hingga ia bangkit melawan dan menghabisi si durjana.
Derita seakan tak pernah berkesudahan. Saat berjumpa dengan ibu kandungnya yang telah lama dirindukan, sang ibu malah tega menjualnya pada laki-laki gaek. Seorang lelaki yang kemudian hadir dalam kehidupannya dan membuatnya jatuh cinta, ternyata juga pergi meninggalkannya sebatang kara dalam keadaan hamil di Negeri Kincir Angin, negeri asing yang tak ada satupun orang yang dikenalnya di sana.
Bagaimana seorang perempuan lugu dari desa itu mampu memintal masa depan untuk mengejar mimpi-mimpinya? Akankah ia sanggup menyimpan segala pedih kehidupan hingga ia mampu bangkit MELAWAN?