Kamu pengen pacaran ...? Nggak mau!?
Jangan boong! Kalau ngakunya manusia pasti ada getar-getar rasa yang pengennya berujung ke sana. Kalau liat ada pasangan mesra bawaannya pasti pengen cepat-cepat ngerasain juga. Pengen banget melalang buana ke dunia sana yang kayaknya asyik punya. Adududuh, capeek deh!
Taapiiii ... asal kamu tahu saja; PACARAN itu NGGAK BANGET, lho!!
Gimana nggak banget coba kalau muka penuh jerawat dibilang ‘Wajahmu seindah rembulan?’ Nggak punya doku bilangnya punya duit segudang. Kalau mau ngapel minjem paksa baju bermerk milik tetangga. Belum lagi kalau sekalian pinjem sisirnya, sandalnya, motornya, kalau perlu sekalian bensinnya. Walah, dasar ... katanya cinta kok isinya boongan semua!!
Coba pikir, berapa ‘harga’ yang musti dibayar untuk aktivitas ini? Dibayar dengan uang, bisa saja dicari lagi. Tapi kalau dibayar dengan tangan yang sudah ‘terkontaminasi’, dengan bibir yang sudah ‘ternodai’, dan bagian-bagian tubuh lainnya hingga tak jarang ‘sang mahkota keperawanan’ pun tergadaikan? Na’udzubillah!
Aah, pasti kamu bakal mikir gini, ‘Ni penulis pasti nggak pernah pacaran sampai berani-beraninya bilang gitu!’. HA!! Justru karena penulis telah membuktikan dengan tidak pacaran maka berani bilang PACARAN itu NGGAK BANGET! Kalau nggak percaya makanya gebet habis buku ini. Setelah itu kamu bakal mengerti dan bareng-bareng kita mengatakan: SAY NO TO PACARAN!!