Psiko-Harmoni Rumah Tangga

Psiko-Harmoni Rumah Tangga

Izzatul Jannah

0.0

Sosial dan Psikologi, Romansa

Login untuk Sewa / Beli

Seringkah Anda mendapati bahwa pasangan Anda ternyata begitu menyebalkan, cerewet, suka mengurusi hal-hal kecil, sangat perfect, dan begitu protektif sehingga Anda serasa tak punya celah untuk bernapas? Atau sebaliknya, sangat pendiam, tak perhatian, selebor, dan cuek? Gerahkah Anda karena pasangan ternyata seringkali tak seindah perkiraan? Hati-hati, hal yang sepele bisa-bisa menjadi kerikil yang akan menggelincirkan bahtera rumah tangga Anda. Jadi, jangan anggap remeh permasalahan beda karakter!
Memang, pernikahan bukanlah untuk membunuh karakter yang satu dan mendudukkan karakter lainnya dalam singgasana. Bukankah cinta datang untuk menyatukan dua hati yang berbeda, dan bukan memaksakan satu keinginan atas keinginan yang lain, begitu kata penyanyi Yana Yulio. Pada umumnya, mate selection atau proses mencari dan menentukan pasangan hidup memiliki pola-pola yang hampir mirip satu dengan yang lain. Para ahli ilmu sosial telah lama begitu tertarik pada aktivitas manusia yang satu ini, mencoba mencari jawaban dan menjelaskan mengapa seseorang saling memilih satu sama lain untuk menikah.
Dan inilah jawabnya! Ternyata, bagian terbesar dari hadirnya keharmonisan dalam rumah-tangga terletak pada tahap perencanaannya, yaitu tahap ta’aruf atau perkenalan. Jika ilmu manajemen modern mengatakan bahwa perencanaan adalah 90% kerja manajerial maka ta’aruf adalah 90% amaliah pernikahan. Ta’aruf bukanlah kerja sekali dua kali, sehari dua hari, tetapi kerja hampir sepanjang usia kita. Sebab, tahap ini telah dimulai sejak Anda mulai berusaha menjawab “Siapa saya” dan “Bagaimana saya harus menghadapi kehidupan ini”, hingga akhirnya “Sosok seperti siapakah yang tepat untuk saya?”
Itu sebabnya buku ini hadir di hadapan Anda, mencoba membantu memetakan proses mate selection Anda terhadap diri Anda sendiri, sebelum akhirnya menggunakan keterampilan itu untuk mendalami karakter calon pasangan—atau pasangan hidup Anda—karena ta’aruf itu akan terjadi sepanjang masa, pun ketika Anda telah menikah sepuluh tahun, dua puluh tahun ... dengan pasangan Anda.