Kebahagiaan adalah misteri. Ia tak dapat didefinisikan dengan kata-kata. Ia terkadang seperti udara, datang tanpa kita sadari, baru terasa ketika ia pergi. Konsepsi kebahagiaan pun tak terukur oleh apapun yang kasat mata. Ada yang mengaku bahagia jika berharta, ada yang bahagia jika kesehatannya prima, ada juga yang merasa bahagia jika telah berdiri megah dalam strata tertentu.
Lalu apa sebenarnya makna bahagia? Jika bahagia hanya terletak pada banyaknya harta, alangkah malangnya si papa. Jika bahagia hanya terletak pada tubuh perkasa, alangkah sedihnya mereka yang bertubuh lemah tak berdaya. Jika bahagia hanya terletak pada gelar dan jabatan, alangkah menderitanya kaum jelata.
Budiman Mustofa Lc., penulis buku ini, dengan briliyan menunjukkan kepada kita bagaimana cara menggenggam bahagia yang hakiki serta abadi. Ada 10 permata kebahagiaan yang dapat mengantarkan kita kepada kebahagiaan:
* Cahaya ilmu yang terpancar dari dalam jiwa
* Al-Qur’an, pedoman insan yang bertakwa
* Mengingat Allah (Dzikrullah)
* Menempuh jalan para abidin (orang-orang yang taat beribadah)
* Menjauhi segala bentuk kemaksiatan
* Al-Ihsan (berbuat baik antarsesama)
* At-Tawakkalu (percaya diri dan tawakal)
* Tidak melakukan hal yang sia-sia
* Keselamatan dan kesehatan
* Investasi masa depan
Di tengah hiruk-pikuk zaman yang dikotori materialisme, hedonisme, narsisisme, juga oportunisme, mutiara-mutiara kebahagiaan menjadi obat yang teramat mujarab. Maka buku ini mengajarkan kepada kita agar bahagia bertandang dalam rumah batin kita.