Pengantar Sosiologi Edisi Revisi

Pengantar Sosiologi Edisi Revisi

Prof. Dr. Kamanto Sunarto

0.0

Pendidikan, Hukum dan Politik, Sosial dan Psikologi

Login untuk Sewa / Beli

Buku ini terdiri atas 16 bab. Dalam Bab 1 akan disajikan sejarah singkat perkembangan sosiologi sebagai suatu disiplin ilmu. Di sini akan dipaparkan sumbangan pemikiran penting para perintis klasik sosiologi, yaitu Auguste Comte, Karl Marx, Imile Durkheim dan Max Weber.
Dalam Bab 2 akan dikemukakan pokok bahasan sosiologi menurut para tokoh sosiologi klasik seperti Emile Durkheim dan Max Weber maupun menurut ahli sosiologi masa kini seperti C. Wright Mills dan Peter Berger. Di sini pun akan dibahas pembagian sosiologi menurut ruang lingkupnya menjadi tiga bagian: makrososiologi, mesososiologi, dan mikrososiologi.

Proses sosialisasi menjadi topik utama Bab 3. Di sini akan dibahas pandangan ahli sosiologi seperti Mead dan Cooley mengenai proses ini, agen sosialisasi, kesepadanan antara pesan agen sosialisasi berlainan, sosialisasi primer dan sekunder, dan pola sosialisasi.

Bab 4 memuat pembahasan mengenai mikrososiologi: apa yang dipelajarinya, dan pen- dekatan interaksionisme simbolik yang digunakan. Pembahasan dalam bab ini akan berkisar di sekitar interaksi sosial: apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara orang yang berjumpa dalam suatu situasi tertentu sejak mereka bertemu hingga berpisah, bagaimana para pelaku mendefinisikan situasi, aturan apa yang mengatur interaksi, komunikasi verbal dan nonverbal yang digunakan, dan informasi yang disampaikan melalui interaksi.
Kalau Bab 4 membahas mikrososiologi, maka makrososiologi akan dibahas dalam Bab 5. Tatanan sosial dan pengendalian sosial merupakan topik utama makrososiologi yang akan dibahas di sini. Konsep penting dalam makrososiologi yang akan dibahas ialah struktur sosial, in- stitusi sosial, masyarakat, dan pengendalian sosial.
Imile Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari institusi. Oleh sebab itu institusi sosial utama dalam masyarakat—institusi di bidang keluarga, pendidikan, agama, ekonomi, dan politik akan dibahas dalam Bab 6.

Bab 7 menyoroti stratifikasi sosial-pembeda-bedaan anggota masyarakat berdasarkan kriteria tertentu. Di sini akan dibahas sistem stratifikasi tertutup dan terbuka, mobilitas sosial, jumlah lapisan sosial dalam masyarakat, dimensi stratifikasi, kelas sosial, penjelasan bagi keberadaan stratifikasi, dampak stratifikasi, dan cara mempelajari stratifikasi sosial. Pun akan dibahas berbagai upaya masyarakat untuk mengurangi ketidaksamaan.

Jenis kelamin dan gender merupakan pokok bahasan yang akan diulas dalam Bab 8. Masalah yang diliput di sini ialah seks dan gender, sosialisasi gender, gender dan stratifikasi, kekerasan terhadap perempuan, dan feminisme.
Manusia senantiasa hidup berkelompok, dan pembahasan mengenai berbagai segi dari kehidupan berkelompok merupakan tema Bab 9. Klasifikasi kelompok oleh Bierstedt, Merton, Durkheim, Tvnnies, Cooley, Sumner, Merton, Parsons, Geertz dibahas di sini.

Kalau Bab 4 membahas hubungan antarindividu, maka Bab 10 membahas hubungan an- tarkelompok. Di sini akan dibahas konsep kelompok dan hubungan antarkelompok, klasifikasi kelompok yang terlibat dalam hubungan antarkelompok, dan konsep terkait seperti kelompok mayoritas dan minoritas, ras, kelompok etnik, rasisme, dan rasialisme. Pun akan dibahas berbagai dimensi hubungan antarkelompok, yaitu dimensi sejarah, dimensi sikap, dimensi in- stitusi, dimensi gerakan sosial, dan dimensi perilaku serta perilaku kolektif.

Masalah kependudukan merupakan suatu pokok bahasan ahli demografi yang kebanyakan terdiri atas ahli sosiologi. Masalah ini akan menjadi pokok bahasan Bab 11 dan mencakup masalah perubahan penduduk, komposisi penduduk, teori Malthus, teori transisi demografi, dan kebijaksanaan kependudukan.

Dalam Bab 12 akan dibahas masalah penyimpangan yang dilakukan individu, termasuk di dalamnya teori mengenai penyimpangan dan tipologi kejahatan. Dalam Bab 13 pembahasan dititikberatkan pada perilaku kolektif—penyimpangan yag dilakukan secara berkelompok serta teori untuk menjelaskannya. Dalam bab ini akan dibahas pula masalah gerakan sosial, tipologinya, serta faktor penyebabnya.
Meskipun pokok bahasan terdahulu tidak terbatas pada statika sosial tetapi sering menyentuh pula aspek dinamika sosial, namun perubahan sosial merupakan suatu permasalahan penting dalam sosiologi sehingga perlu dibahas secara khusus. Oleh karena itu perubahan sosial-- polanya, teori mengenainya, dan perubahan sosial pada abad ke 20 dan di Asia Tenggara— menjadi pokok bahasan Bab 14.
Setiap disiplin ilmu mempunyai metode penelitian dan teori-teorinya sendiri. Teori sosiologi utama—fungsionalisme, teori konflik, teori pertukaran, dan interaksionisme simbolik serta perkembangan mutakhir teori sosiologi akan menjadi pokok bahasan Bab 15, sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam sosiologi, hubungannya dengan teori dan paradigma dan teori sosiologi, dan perkembangan mutakhir dalam metode penelitian akan menjadi pokok bahasan Bab 16.

Buku ini digunakan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu sehingga tingkat pengetahuan sosiologi yang diperlukan pun berbeda. Dengan demikian, sesuai dengan keperluan disiplin ilmu masing-masing, dosen maupun mahasiswa dipersilahkan untuk menentukan sendiri bab atau ba- gian mana yang perlu dipelajari mahasiswa.