Sajak-sajak Lodia seakan-seakan hendak mengatakan: hati-hati dengan hati. Hati manusia itu rentan, tidak pernah benar-benar merasa tenteram, selalu terombang-ambing antara kenyataan dan
impian, antara keyakinan dan kebimbangan, antara menerima dan melepaskan. Persis seperti terlukis dalam bait sajak ini: mataku menembus cermin / bercengkerama dalam bayang / menatap ragu / pada apa yang sedang kupandang.
(Joko Pinurbo, penyair)