Sansan tertegun ketika gadis indo berambut cepak itu tiba-tiba menghampiri mejanya seraya menghamburkan sejumlah ancaman. Sumpah, kalau mau jujur, Sansan sering mengandai-andaikan suatu saat bisa jalan bareng dengan cewek itu. Gadis itu memang sangat menarik. Mirip Sang Princess dalam angannya. Namun, judesnya, bo! Minta ampuuunn ...! Dan sekarang, tanpa adanya angin dan hujan, mendadak gadis itu melabraknya.
Gaswat!
“Lo pengin mampus dengan cara apa?” desis sang gadis.
“Eh, apa maksud lo?” tanya Sansan, gagap.
“Ini maksud gue!”
Wuuut!! Tiba-tiba tamparan Diva dengan sangat deras menghajar muka Sansan.
Dari balik pintu, Erin merekam adegan itu lewat kamera HP-nya.
Plaak!!
“Aduuuh!! Apa-apaan ini?”
“Hadiah untuk cowok yang kegenitan!!”
Beberapa pukulan gencar, khas seorang karateka pemegang sabuk hitam menghujani muka Sansan yang hanya bisa terkaget-kaget.
“Tolooong!! Toloong!!” teriaknya kelimpungan. “Ada Mak Lampir ngamuk! Please help me!”
Ini dia novel terbaru dari Afifah Afra. Setelah sekian lama tidak menulis karya remaja, kini dia menelurkan sebuah novel, tentu saja untuk para remaja. Princess Diva bercerita tentang pencarian jati diri seorang remaja, persahabatan, dan juga social awareness yang dibawakan dengan gaya yang segar, kocak, dan menghibur. Check it out!
